Pemerintah Jepang Telah Mengizinkan Tenaga Asing Terlatih Bekerja di Sektor Pertanian
Beberapa Hari yang lalu, pemerintah Jepang memutuskan untuk mengijinkan tenaga asing terlatih untuk bekerja di sektor pertanian. Program ini dilakukan di zona khusus ekonomi Jepang dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor pertanian yg saat ini tengah menurun, karena jumlah populasi Jepang yg tengah merosot.
“Kami telah memutuskan untuk menambah tenaga kerja asing pada bidang pertanian terutama di zona strategi khusus” ujar Perdana Menteri Shinzo Abe dalam sebuah pertemuan dewan pengawas zona strategi khusus Jepang.
Tawaran ini dibatasi hanya untuk para pendaftar dengan kualifikasi tertentu pada sektor pertanian, contohnya mereka yg telah memiliki gelar sarjana pertanian dari universitas di negeri asalnya dan mampu berbahasa Jepang dgn baik. Pemilik dari zona spesial tersebut harus mengupahi para pekerja asing tersebut sebesar upah standar pekerja lokal di sana.
Cara ini akan meninggalkan sistem yg telah diperkenalkan pada tahun 1993 yg mengijinkan tenaga kerja tak terlatih dari negara berkembang untuk bekerja di sektor pertanian dan sektor lain untuk mendapatkan kualifikasi kemampuan.
Sistem tersebut tetap akan digunakan tapi pada sektor yg berbeda, namun sistem tersebut dikritik karena dituduh dipakai untuk mendapatkan tenaga kerja murah, hal ini menyebabkan sejumlah kasus tenaga kerja asing yg terjebak dalam berbagai kondisi yg berat.
Zona strategis khusus ini ditargetkan menyalurkan tenaga kerja asing terlatih yg bekerja di prefektur Akita, Ibaraki, Aichi, dan Nagasaki
Kozo Yamamoto, Mentri Revitaliasi Daerah, menginformasikan kepada wartawan bahwa pemerintah tengah berupaya untuk membuat sistem baru yg lebih jelas, dengan tujuan mengamandemen undang-undang zona strategis khusus pada rapat khusus Diet pada awal tahun 2017.
Menurut data yg dimiliki pemerintah, penduduk berusia 65 tahun keatas mencakup 63,5% dari total 2,1 juta orang Jepang yg tercatat berprofesi sebagai petani.
Pada pertemuan yg sama, pemerintah juga memutuskan membuat pusat perawatan anak berskala kecil di zona strategis khusus untuk merawat anak-anak usia 2 tahun sampai usia 5 tahun. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kekurangan pusat perawatan semacam ini, yg memperbolehkan orang tua dengan anak kembali bekerja.
Sumber: JapanToday
Leave a Comment